Tesis

Kadar hepsidin untuk menentukan penyebab pada anak dengan penyakit ginjal kronik = Use of hepsidin to determine the etilogy of anemia in children with chronic kidney disease.

Latar belakang: Anemia penyakit kronik (APK), anemia defisiensi besi, dan anemia campuran dapat terjadi pada penyakit ginjal kronik (PGK). Untuk membedakan ketiganya dengan parameter laboratorium yang biasa diperiksa seperti feritin dan saturasi transferin tidaklah mudah. Hepsidin adalah parameter baru yang diharapkan menjadi panduan tata laksana anemia pada PGK. Tujuan: Untuk mengetahui kadar hepsidin dan hubungannya dengan derajat PGK, kadar Hb, dan feritin, dan menentukan penyebab anemia pada anak dengan PGK. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian potong lintang pada subyek usia 2-18 tahun dengan PGK yang belum didialisis. Anemia karena hemolitik, perdarahan, infeksi, kadar feritin 1000 ng/dL, diekslusi. Penderita yang mendapat transfusi darah dan terapi eritropoietin juga diekslusi. Subyek dibagi menjadi Grup I (LFG >60 mL/menit/1,73m 2 ) dan Grup II (LFG 99,7 ng/dL dapat memprediksi hepsidin >18 ng/mL (sensitifitas 74,2% dan spesifisitas 70,4%). Simpulan: Anemia penyakit kronik dengan kadar hepsidin yang meningkat merupakan penyebab anemia yang terbanyak terutama pada derajat PGK yang lebih berat. Kadar feritin >99,7 ng/dL dapat digunakan untuk memprediksi kadar hepsidin >18 ng/mL, sehingga dapat dipakai untuk menentukan penyebab anemia adalah APK.
Kata kunci: Hepsidin, anemia penyakit kronik, penyakit ginjal kronik, anak-anak.



Background: Anemia in chronic kidney diseases (CKD) can caused by anemia of chronic disease (ACD), iron deficiency, and both (mix anemia). It was not easy to differentiate the etiology of anemia by using usual hematologic measurement such as ferritin and transferrin saturation. Hepsidin is a new parameter which expected to become guideline in management of anemia in CKD. Objectives: To know hepsidin level and its correlation with glomerular filtration rate, hemoglobin and ferritin level, and to know cutt-off of ferritin to predict hepsidin level. Methods: This is a cross-sectional study in non-dialyzed children at age 2-18 years old with CKD. Children with signs of infection, anemia caused by haemolytic, bleeding, ferritin level 1000 ng/dL was excluded. Children who get blood transfusions or erythropoietin also excluded. Subjects are divided into Grup I (GFR >60 mL/min/1,73m 2 ) and Grup II (GFR 18 ng/mL (sensitivity 74,2%, specificity 70,4%). Conclusions: ACD with high hepsidin level was the most etiology of anemia in children with CKD. Hepsidin level was higher in stage 3-5 CKD compared to milder stage. Feritin level >99,7 ng/dL can predict hepsidin level >18 ng/mL, so can be used to determine that the etiology of anemia was ACD.
Key words: Hepsidin; chronic kidney diseases, anemia of chronic diseases; children.

Judul Seri
-
Tahun Terbit
2015
Pengarang

Hertanti Indah Lestari - Nama Orang
MURTI ANDRIASTUTI - Nama Orang
Partini P. Trihono - Nama Orang

No. Panggil
T 15 432 FK
Penerbit
Jakarta : PPDS Sp-2 Ilmu Kesehatan Anak.,
Deskripsi Fisik
xv, 47 hlm.; 20 x 29 cm
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
NONE
Edisi
-
Subjek
Info Detail Spesifik
-
T15432FKT15432FKPerpustakaan FKUITersedia
Image of Kadar hepsidin untuk menentukan penyebab pada anak dengan penyakit ginjal kronik = Use of hepsidin to determine the etilogy of anemia in children with chronic kidney disease.

Related Collection